14 Mei 2008

Keracunan Merkuri

Keracunan Merkuri

Merkuri adalah logam non radioaktif yang paling beracun yang ada di lingkungan. Sangat beracun bagi manusia dan dalam jumlah berapa pun berbahaya bagi sel dan jaringan tubuh manusia, menurut Roy B. Kupsinel MD, pengarang “A Patiens’s Guide to Mercury-Amalgam Toxicity – A Major Common Denominator of Degenerative Disease.” WHO menyatakan tidak ada batasan merkuri yang aman bagi manusia – dengan kata lain, merkuri sangat beracun dan tidak ada jumlah merkuri yang di serap adalah aman. Pada tahun 1992, amalgam (tambalan gigi) di klasifikasikan sebagai material berbahaya oleh OSHA dan merekomendasikan tehnik “tanpa sentuh” dalam menangani amalgam. Masker wajah sepatutnya digunakan untuk menghindari terhirupnya debu amalgam, dan digunakan sekali pakai saja.

* 16 Desember 1990 program selama 60 menit diudarakan untuk menjelasakan seputar amalgam-merkuri sehingga menjadi isu yang mendapat perhatian publik.
* 1992, Jerman mengutuk pemakaian amalgam dalam bentuk apapun.
* Desember 1992, The American Medical Association meluluskan resolusi yang mendukung penghapusan pemakaian merkuri dan benzene dari semua produk rumah tangga karena menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
* Agustus 1993 Pengadilan Federal California mengesahkan suatu undang-undang yang menyatakan bahwa klinik gigi yang mempekerjakan 10 orang atau lebih harus menyediakan suatu informasi “peringatan yang bersih dan layak” yang menyatakan bahwa amalgam adalah substansi yang berpotensi menimbulkan bahaya, baik buat karyawan maupun pasiennya.
* Pebruari 1994 parlemen Swedia meluluskan suatu RUU bahwa pemakaian amalgam hanya sampai tahun 1997.
* 11 Juli 1994, BBC mengudarakan program dokumenter selama 40 menit tentang amalgam yang berjudul ”The Poison on Your Mouth”.
* Awal 1995, suatu ringkasan undang-undang ditemukan dalam file yang disimpan oleh ADA (American Dental Association/Persatuan Dokter Gigi Amerika) dalam suatu perkara penduduk sipil di Santa Clara, California, yang menyangkal semua bentuk tanggung jawab bagi keselamatan khalayak umum ketika mereka mencari dan menerima perawatan gigi. Para dokter gigi yang praktek, pada umumnya tidak peduli bahwa mereka tidak cukup memberikan informasi tentang zat beracun yang terdapat dalam amalgam seperti yang disarankan oleh organisasi mereka.

Sumber Pencemaran Merkuri

Racun merkuri tidak hanya bersumber dari amalgam saja, tapi juga dapat ditemukan di alam ini baik dalam bentuk padat maupun bentuk yang telah diolah oleh berbagai jenis industri yang diaplikasikan dalam pabrik pulp (bubur kayu), pertanian, fungisida dan pestisida. Sumber lain pencemar merkuri berasal dari obat-obatan farmasi termasuk vaksin dan obat pencuci perut, kosmetik, ikan laut yang berukuran besar seperti swordfish dan tuna, film, plastik, dan cat. Kita mencerna atau menghirup merkuri an-organik yang berasal dari udara, makanan, air dan tanah – tubuh kita bahkan menyerapnya melalui kulit dan diubah menjadi bentuk yang lebih beracun seperti metil merkuri.
Sumber lainnya seperti tinta yang ada di tempat percetakan dan pembuatan tato, biji dan benih yang diolah, pemutih chlor, cairan pembersih lensa kontak (senyawa merkuri anti-bakteri ditemukan di dalam cairan pembersih lensa kontak serta pada vitamin dan obat-obatan yang disuntikkan), pelembut pakaian, pembersih dan pengkilap lantai, film, termometer dan barometer yang pecah, lotion dan krim antiseptik, dan semprotan.

”Merkuri adalah cytotoxin” seperti yang dinyatakan dalam buku The Mercury In Your Mouth, oleh Quicksilver Associates. Merkuri meracuni semua sel yang hidup. Merkuri juga mempunyai kemampuan berikatan dengan beberapa jenis ikatan kimia yang mengandung tipe molekul sejenis ”sulfhydryl”, yang banyak ditemukan dalam protein. Tubuh manusia mengandung sejumlah senyawa protein yang sangat besar, merkuri membangun hambatan di semua jaringan tubuh, dan banyak yang mempunyai satu atau lebih ikatan sulfhydryl. Sebagai hasilnya, merkuri bertentangan dengan berbagai macam proses atau organ di dalam tubuh.

Bentuk-bentuk Merkuri

Merkuri dapat berbentuk anorganik, organik (metil) dan uap (bentuk dasar merkuri). Kadar ”aman” dari tercemar merkuri dikenal dengan istilah TLV (Threshold Limit Values = Nilai Ambang Batas) dan MAC (Maximum Allowable Concentrations = konsentrasi maksimum yang di izinkan).
Merkuri (bentuk dasar) yang berasal dari amalgam biasanya menguap dalam mulut dan bercampur dengan air liur dan makanan, masuk ke dalam tubuh dan menjadi bentuk merkuri organik (metil merkuri) dan menetap di dalam jaringan dan organ. Jika berada di tubuh dalam jangka waktu lama, diketahui (berdasarkan informasi dari Swedia) dikirim ke spinal cord (jaringan syaraf dalam tulang punggung) dan disimpan dalam bentuk merkuri anorganik, salah satu bentuk yang sulit untuk diubah dan diyakini merusak syaraf dan secara langsung berkaitan dengan gemetar dan penyakit saraf.

Ada kontroversi tingkat keracunan antara bentuk dasar merkuri (uap) dengan metil merkuri. Sesuai dengan studi dan riset di Swedia dan Kanada (cuplikan dari Woodlands Healing Research Center, Dr. Harold Buttram, M.D. di Quakertown, Pennsylvania), berikut ini adalah beberapa hasil temuan mereka:

Merkuri dalam bentuk yang mudah menguap (vapor mercury) lebih cepat disebarkan ke seluruh tubuh dibandingkan bentuk merkuri lainnya dan lebih menimbulkan efek beracun pada sistem syaraf pusat dan bagian tubuh lainnya. Dengan cepat melewati penghalang blood-brain dan terakumulasi di otak dan kelenjar pituitary yang menyebabkan kerusakan syaraf dan sistem endokrin. Selain itu, juga bisa menembus membran sel termasuk plasenta wanita hamil sehingga merkuri anorganik terakumulasi pada otak, kelenjar pituitary, dan ginjal di janin yang sedang tumbuh. Riset lanjutan mengatakan bahwa kondisi janin pada wanita hamil, ”ada bukti yang mengindikasikan bahwa merkuri yang menguap 10 kali lebih beracun daripada metil merkuri”.

Merkuri organik (metil mercury), ini adalah bentuk uap merkuri yang telah dioksidasi atau dikonversikan menjadi bentuk organik yang bioakumulasi pada otak, sistem syaraf pusat, hati, ginjal, jantung dan lendir mulut. Kadar merkuri dalam otak dan jantung lebih tinggi setelah tercemar oleh uap merkuri daripada bentuk merkuri lainnya.

Merkuri anorganik (inorganic mercury), hasil temuan riset ternyata menguatirkan..... sementara uap merkuri dan metil merkuri dapat melewati membran sel dan blood-brain barrier, sedangkan merkuri organik tak dapat melewatinya. Merkuri anorganik pada otak (juga di jaringan syaraf dalam tulang punggung) dapat menetap sangat lama, seringkali lebih dari 20 tahun.

Ada banyak sumber yang menyatakan bahwa sumber utama merkuri pada kebanyakan orang adalah tambalan gigi amalgam, khususnya amalgam yang tercampur dalam air liur. Kebanyakan merkuri dalam air liur adalah organik, sejak bakteri mulut dan organisme lainnya dalam tubuh mengubah metil merkuri anorganik menjadi bentuk merkuri organik. Dalam suatu riset, beberapa orang di tes, yang tidak makan ikan ditemukan mempunyai kadar metil merkuri yang tinggi. Merkuri dari amalagam mengandung metil yang disebabkan oleh bakteri dan candida albicans yang terdapat di dalam mulut dan usus. Sekali saja uap merkuri (metil merkuri) dikonversikan menjadi merkuri anorganik dalam sel atau otak, maka merkuri tidak akan bisa keluar dari membran sel atau blood-brain barrier. Merkuri mempunyai usia yang sangat panjang di otak (mencapai 20 tahun), berdasarkan Swedish Medical Journal (1986).

Tes untuk Mengecek Kadar Merkuri

Bagaimana seseorang diketahui bahwa dia mempunyai merkuri yang beracun? Ada banyak cara mengetes merkuri, melalui tes laboratorium yang disesuaikan dengan teknologi terkini, dengan berbagai macam alat/instrumen yang baru:

1. Sejarah Kesehatan Pasien. Ini adalah salah satu tes sederhana dan sedikit mahal, akan sangat membantu bagi pasien maupun dokter untuk mengetahui apakah ada masalah hipersensitif terhadap merkuri.
2. Laboratorium. Di AS, ada sejumlah laboratorium yang mengkhususkan dalam bidang analisis logam dan zat kimia. Dua diantara yang terkenal adalah Great Smokies National Laboratories di Ashville, North Carolina dan Dr.’s Data di Chicago. Mereka dapat melakukan analisis rambut dengan biaya yang terjangkau dan analisis urin yang merupakan cara lain untuk mengetes merkuri.
3. Analisis Rambut. Tes ini menunjukkan efektivitasnya ketika orang yang bersangkutan sedang dalam proses detoksifikasi merkuri. Kadar merkuri yang tinggi sering mengindikasikan proses pembongkaran merkuri, berarti bahwa merkuri memang ada dan tubuh mencoba untuk membongkarnya. Tes ini tak dapat menunjukkan lapisan tersembunyi dari merkuri sehingga kadar merkuri yang rendah pada rambut tidak mengindikasikan jumlah sebenarnya dari keseluruhan tubuh, yang mempunyai kelebihan merkuri pada lapisan jaringan dan organ yang lebih dalam.
4. Analisis Urin. Tes ini biasanya dilakukan lebih dari 18 atau 24 jam. Level dasar merkuri yang dikeluarkan dapat diperoleh dari tes ini. Suatu tes provokatif adalah dengan sebuah chelating agent (agen kelasi). Pendekatan yang paling konservatif adalah dengan vitamin C intravena (disuntikkan). Tes ini adalah paling sedikit yang menyebabkan detoksifikasi penyakit. Tes lainnya antara lain EDTA dan DMPS, sedangkan tes oral dengan DMSA.
5. DMPS, EDTA, and DMSA Challenge. Dewasa ini, ada sedikit kontroversi pada DMPS challenge yang tampaknya seperti ”tempat sampah” dari merkuri beracun yang berlangsung terlalu cepat dan menimbulkan efek merugikan yang serius. Proses detoksifikasi dari unsur beracun dapat terlihat dari indikasi mual, sakit kepala, pusing, muntah, dan lain-lain. Ini adalah indikasi kuat bahwa racun keluar terlalu cepat, padahal pelepasan racun diharapkan berjalan dengan perlahan! Sekarang ini ada organisasi seperti DMPSBACKFIRE, di luar Pennsylvania, yang melawan pemakaian DMPS (bisa di cek di www.dmpsbackfire.com) sejalan dengan efek bahayanya. Adalah pemeriksaan berharga sebelum membuat keputusan. Berdasarkan Heavy Metal Bulletin, editor, Monica Kauppi, Maret 1995, yang membahas isu, ”Tes DMPS mengeluarkan logam sebagai berikut: seng, timah, tembaga, arsen dan merkuri. Sedangkan tes EDTA bekerja untuk beberapa dan bukan untuk yang lain, sementara DMSA adalah tes oral, yang tampaknya yang PALING AMAN dari ke-3 jenis tes ini. Cek pada bagian produk baru untuk beberapa tes terakhir tentang merkuri ”challenge test” dan produk untuk memobilisasikan ”stuck” merkuri.
6. Complete Blood Count (hitung darah lengkap). Peningkatan jumlah sel darah putih atau kondisi depresi ditemukan pada kasus keracunan merkuri. Setelah amalgam dikeluarkan, angkanya berkisar mendatar dari 5000 hingga 5500. Tes ini mungkin dilakukan sebelum dan setelah pengeluaran, sehingga bisa di bandingkan.
7. Jerome Mercury Vapor Analyzer (Analisa Uap Merkuri metode Jerome). Ini adalah instrumen yang digunakan oleh pemerintah untuk menganalisa uap merkuri. Pasien di tes sebelum dan setelah mengunyah permen karet yang tidak mengandung tanpa aspartam selama 10 menit. Biasanya tes ini menyediakan beberapa catatan peningkatan dan memberikan peningkatan kesadaran pasien akan masalah dari uap merkurium.
8. Biocompatibility & Bio-Feedback Testing, tes untuk mengecek penggunaan komposit setelah amalgam dipindahkan (diganti). Beberapa jenis komposit aman digunakan sebagai tambalan untuk menggantikan amalgam. Adalah sangat penting melakukan tes ini untuk melihat apakah komposit dapat diterima oleh kondisi kimiawi tubuh.
Cara lain adalah melalui tes darah. Bahan-bahan di seleksi dalam bentuk yang akan sesuai dengan tubuh anda. Instrumen ini menggunakan uji-frekuensi pada seseorang yang memegang alat lalu dihubungkan ke instrumen yang memonitor rata-rata frekuensi mereka dan dapat mengecek substansi yang sesuai. Instrumen ini juga dapat digunakan sebagai analisis BIO-FEEDBACK untuk mengetes logam dan zat kimia yang ada dalam tubuh anda. Mereka akan menyeimbangkan frekuensi ”out of balance/di luar keseimbangan”. Instrumen Xxroid dan perlengkapan terakhir dari B.E.S.T mempunyai kapasitas ”frequency balancing (keseimbangan frekuensi)”.
9. The Patch Test (Tes Tambalan). Tes ini ditujukkan untuk pasien yang sangat hipersensitif. Akan menghasilkan pembusukan dari merkuri yang terkait dengan gejala-gejala dalam jangka waktu 24 jam. Pasien yang sangat hipersensitif akan bereaksi dalam waktu 1 jam atau kurang, untuk alasan ini semua pasien tetap di ruangan selama 1 jam setelah proses penambalan. Jika reaksi muncul dalam waktu 1 jam berarti tes selesai. Tes ini adalah untuk menetralkan hipersensitif terhadap amalgam, sehingga amalgam harus di ganti. Untuk informasi lebih jauh dapat dilihat pada buku Hal Huggin ”It’s All In Your Head”.

Gejala dan Penyakit Akibat Keracunan Merkuri

Gejala yang muncul karena keracunan merkurium biasanya berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan didapat dari beberapa sumber berbeda, seperti :
Masalah gastrointestinal (saluran cerna), Masalah sistem syaraf, Demam, Kedinginan, Lelah, Sakit kepala, Insomnia (sulit tidur), Kehilangan gairah seks, Depresi, Mati rasa dan rasa geli pada tangan, Lekas marah, Gemetar, Kesulitan dalam belajar, Detak jantung yang tidak beraturan, Rasa sakit di dada, Gusi berdarah, Gangguan sistem kekebalan, Lahir cacat, Kemandulan, Kerusakan otak dan ginjal, Rasa cemas, Lidah yang sensitif, Rasa logam pada mulut, Alergi, Pusing, Katarak, Penurunan daya ingat, Gugup, Kelumpuhan, Berkurangnya pengelihatan dan pendengaran, Merasa lemah, Masalah jantung, Konstipasi (sulit buang air) kronik, Luka pada kulit yang berulang, Hipersensitif, Sulit beristirahat, Ketidakmampuan berhubungan/berkomunikasi dengan orang lain, Lemah dalam berkoordinasi, Pikiran berkabut (penurunan daya ingat), Berbicara sendiri (jika terpapar cukup lama secara ekstrim), Kesulitan bernafas, Perdarahan di mata, Kehilangan gairah hidup, Berkurangnya produktivitas dalam bekerja, Vertigo, Lumpuh wajah, Rasa sakit seperti tertarik antara rahang bawah dan tulang selangka, Sakit persendian, Rasa sakit pada bagian pungung bawah, Lemah otot, Tertekan, Rasa sakit; ”Jarum” pada simpul limfa (getah bening) di bawah lengan dan lipatan paha, juga di daerah hati; Meningkatnya kebutuhan tidur, Lingkaran seperti cincin berwarna abu-abu di sekitar kornea mata, Merasa lebih tua, Masalah emosional, Sulit berkonsentrasi, Merasa terpisah dari Tuhan (sulit berhubungan dengan Tuhan)

Penyakit yang terkait dengan keracunan merkurium:

Alzheimer’s, Semua jenis kanker, Epilepsi, Radang sendi (arthritis), Radang paru-paru (pneumonia), Bronchitis, Radang gusi (gingivitis)
Sakit persyarafan, Parkinson’s Disease (penyakit gangguan saraf progresif yang bersifat kronis), Multiple Sclerosis (gangguan pada otak atau tulang belakang yang dapat menyebabkan lumpuh sebagian atau total), SLE = Systemic Lupus Erythematosus (penyakit jaringan penghubung yang tidak diketahui penyebabnya dan utamanya terjadi pada wanita dengan gejalanya seperti demam, kulit kemerah-merahan, arthritis, anemia hemolitik akut,dll), Lymphoma (sejenis tumor yang bersifat menular pada jaringan lymphoid), ALS = Amyotrophic Lateral Sclerosis (Lou Gehrig’s Disease), Leukemia, Sinusitis, Asma kronik, Hipertensi, ADD = Attention Deficit Disorder (minimal brain dysfunction), Chrohn’s Disease, Candidiasis, Glomerulonephritis (penyakit pada ginjal), Autis (merkuriumnya berasal dari vaksin), SIDS = Sudden Infant Death Syndrome, Anemia, Dermatitis , Eksim, Psoriasis, Bruxism (gigi tumbuh tidak rata/bergelombang), Fibromyalgia, Chronic Fatigue Syndrome, Insomnia (sulit tidur), Epstein Barr (sejenis penyakit karena virus herpes yang menyebabkan infeksi mononukleusis).
Sebenarnya ada lebih dari 200 jenis penyakit yang berhubungan dengan keracunan merkurium.

Tanda-tanda dan gejala keracunan akibat tercemar merkurium

Akut :
Radang paru-paru (pnemonitis), Bronchitis, Rasa sakit pada dada (dada sesak), Batuk, Rasa seperti logam, Mual, Sakit pada bagian abdomen, Daire dan muntah, Sakit kepala, Garis gelap pada gusi (karena merkurium sulfida), Gigi lepas (copot), Luka pada bibir dan dagu, Gejala-gejala psikopatologis, Otot gemetar

Kronis ( pada mulut dan wajah ) :
Peradangan, Gusi berasa tawar, Radang gusi (gingivitis), Gigi lepas (copot) karena kerusakan rongga gigi, Berkurang atau bertambahnya air liur, Stomatitis (radang mulut) dan lidah gemetar, Iritasi pada nasal, Epistaxis (perdarahan pada hidung), Gangguan selera dan bau, Kehilangan nafsu makan, Wajah terlihat pucat

Gangguan syaraf :
Gemetar pada kelopak mata dan otot jari, tangan dan kaki; Penyakit syaraf, Paresthesias (rasa sakit seperti tertusuk dan geli pada kulit), Kehilangan keseimbangan, Lutut yang terhentak-hentak secara berlebihan, Refleksi plantar yang berubah, Berkeringat dan kemerah-merahan, Perubahan kepribadian, Eretisme (ketidaknormalan emosi/terlalu peka), Lekas marah, Kritis, Mudah terangsang, Kemurungan jiwa, Tertekan, Merasa malu, Perasaan takut, Murung, Lelah, Lemah, Mudah mengantuk, Gangguan daya ingat.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

blog yg sgt bermanfaat :) thank youuu

Unknown mengatakan...

(Y)

Anonim mengatakan...

apakah ada obat buat gejala keracunan merkuri?hal apa saja yg sebaiknya dihindari agar kita terhidar dri penyakit akibat merkuri??thanks